Minggu, 09 Desember 2018

CARA MENULIS ARTIKEL ANTI PLAGIASI DENGAN BAIK DAN BENAR

CARA MENULIS ARTIKEL ANTI PLAGIASI
DENGAN BAIK DAN BENAR

Anjas Rama Rakasiwi
D-III PMIK Kelas 1B, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
anjasrama1999@gmail.com


            Dalam penulisan artikel tentu tidak akan lepas dari ide, gagasan, dan teori orang lain yang telah dipublikasikan. Namun terlepas dari itu semua, terkadang masih ada penulis yang seenaknya saja menyalin hasil tulisan dari orang lain tanpa memberi sumber atau kutipan. Itulah yang disebut dengan plagiasi. Menurut Didin Widyartono (2015), “plagiasi merupakan tindakan klaim sepihak terhadap teks dan nonteks karya orang lain yang diakui sebagai karya sendiri dan hal ini akan berdampak pada rendahnya integritas akademik penulis.”
            Di Indonesia plagiasi masih bertebaran dimana-mana. Terutama para mahasiswa yang kesulitan dalam menulis suatu artikel atau bahkan dalam penulisan karya ilmiah. Berdasarkan penelitian Didin Widyartono (2015), “pengakuan mahasiswa angkatan 2014 pada salah satu PTN di Kota Malang dalam menulis makalah, ditemukan 63,6% mahasiswa melakukan plagiarisme sangat berat, 33,3% berat, dan 3,0% sedang. Pengakuan lain dari mahasiswa salah satu PTN di Kota Malang angkatan 2014, ditemukan pengakuan 69,23% melakukan plagiarisme sangat berat, 15,38% berat, 10,25% sedang, dan 5,12% tidak menjawab.”
                        Permendiknas RI No. 17 Tahun 2010 Pasal 10 ayat 4, “Sanksi bagi Mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat secara berurutan dari yang baling ringan sampai dengan yang paling berat terdiri atas: teguran, peringatan tertulis, penundaan pemberian sebagai hak mahasiswa, pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa, pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, atau pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
            Oleh karena itu, dalam menulis sebuah artikel kita harus hati-hati agar tidak agar tidak dikenai sanksi. “Beberapa kendala yang dihadapi oleh institusi di Indonesia dengan plagiarisme adalah masih banyak perguruan tinggi belum menggunakan alat anti-plagiarisme karena biaya alatnya yang mahal. Namun sebenarnya ada juga alat anti-plagiarisme yang terjangkau 8 seperti Grammarly yang dapat digunakan di perguruan tinggi. Yang terpenting adalah pemahaman yang sama antara pendidik dan peserta didik mengenai plagiarisme dan regulasi plagiarisme.” (Wijaya, 2016)
            Ada sebuah alternative ketika ingin menyalin ide dari orang lain. Tidak perlu takut akan terkena sanksi. Untuk menghindari plagiasi bisa dengan menyalin ide namun harus disertai dengan sumbernya. Tindakan menyalin dan menimpa teks bukan merupakan suatu hal yang terlarang jika melalui kutipan langsung. Tindakan menyalin dan menimpa ide juga bukan merupakan tindakan terlarang jika melalui kutipan tidak langsung. (Widyartono, 2015)
Dengan beberapa pendapat dari orang yang berbeda diatas dapat disimpulkan bahwa plagiasi merupakan tindakan yang kurang baik dan tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu mari kita belajar bagaimana cara menulis artikel yang baik dan benar tanpa melakukan plagiasi. Pertama kita harus menentukan tema apa yang akan kita ambil. Contohnya yaitu tema kesehatan. Gunakanlah google scholar, garuda.ridtekdikti.go,id, researchgate.net, dan doaj.org sebagai search engine. Salah ssatunya di google scholar terdapat banyak artikel-artikel yang terpercaya dan bebas dari plagiasi. Kemudian ketikan “kesehatan” sebagai kata kunci dalam pencarian di google scholar. Lalu akan mucul banyak artikel kesehatan. Dari artikel-artikel kita bisa langsung menyalin apapun yang kita inginkan. Tapi harus disertai sumber dan tidak lebih dari 40 kata. Mengutip karya orang lain dapat ditulis secara langsung maupun tidak langsung.
Setelah itu, untuk membuktikan bhawa artikel yang telah dibuat terbebas dari plagiasi bisa di cek menggunakan sebuah tool online tanpa harus mendownload. Buka smallseotool dengan menggunakan link https://smallseotools.com/plagiarism-checker/. Setelah itu salin dan tempelkan artikel yang telah dibuat. Kemudian tekan check plagiarism. Kemudian akan tertera mana kalimat yang plagiasi atau kalimat yang tidak plagiasi.

Daftar Rujukan
McCabe, D. 2010. A Culture of Plagiarism, Fraud in Academia, (http://www.business.rutgers.edu/tags/332?page=1), diakses pada 9 Oktober 2018.
Permendiknas RI No. 17 Tahun 2010 Pasal 10 ayat 4. Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. (http://blog.isi-dps.ac.id/wayansetem/files/2013/11/Permendiknas-Nomor-17-Tahun-2010-Tentang-Plagiat-Materi-4.pdf), diakses pada 9 Oktober 2018.
Widyartono, D. 2015. Impelementasi Pindai Plagiasi Secara Sambung Jaring Pada Karya Tulis Ilmiah Siswa SMA, (https://www.researchgate.net/publication /320554874), diakses pada 9 Oktober 2018.
Widyartono, D. 2015. Model Pembelajaran Menulis Kutipan Berbasis Blended Learning, (https://www.researchgate.net/publication /320554874), diakses pada 9 Oktober 2018.
Widyartono, D. 2015. Panduan Menulis Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang
Wijaya, H. 2016. Pencegahan Plagiarisme dengan Anti-Plagiarism Software dan Reference Management Tools Sebagai Terobosan Inovasi Pendidikan dalam Publikasi Karya Ilmiah, (https://www.researchgate.net/profile/ Hengki_Wijaya3/publication/326198121), diakses pada 9 Oktober 2018

PENTINGNYA KEAKURATAN PENGKODINGAN DIAGNOSIS PENYAKIT


PENTINGNYA KEAKURATAN PENGKODINGAN
DIAGNOSIS PENYAKIT

Anjas Rama Rakasiwi
D-III PMIK 1B, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Anjasrama1999@gmail.com

            Keakuratan pengkodingan penyakit sangatlah penting. Arsil (2006)menyatakan“rekam medis ber manfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis. Rekm medis wajib diisi yang lengkap dan akurat untuk setiap pasien, setiap dokter dan dokter gigi dengan benar, lengkap dan tepat waktu”. Lain lagi menurut Siti (2011) “dalam hal pengodean, dokter dan petugas koding mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pengkodean diagnosis,Ketidakakuratan bisa dikarenakan dokter dalam menulis diagnosis tidak jelas atau sulit dibaca”. “ faktor yang menyebabkan terjadinya ketidaklengkapan dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap dari aspek sumber daya manusia dan aspek prosedur pelaksanaan. Dari aspek sumber daya manusia terdiri dari tingkat kedisiplinan dokter dalam pengisian dokumen rekam medis, kurangnya tanggung jawab perawat dalam pengisian dokumenrekam medis” pendapat dari Izha (2008).
            Suci (2011) mengungkapkan “pada hakekatnya rekam medis
merupakan sumber data yang dapatdimanfaatkan untuk berbagai macam
kepentingan. Untuk data denganidentitas (by name data), pada ayat (1) huruf c yang menyebutkan identitas pasien harusmendapat persetujuan secara tertulisdari pasien atau ahli warisnya”. Budi (2012) berpendapat bahwa “sistem penomoran dokumen rekam medis bertujuan untuk memberi identitasdokumen rekam medis seorang pasien agartidak tertukar dengan dokumen rekam medis pasien lain”. “informasi penunjang adalah Informasi yang sangat penting untuk menentukan keakuratan kode, semakin lengkap informasi yang dapat dibaca oleh koder maka semakin tepat dan akurat sebuah kode yang dihasilkan” Yenny (2015). “ berdasarkan hasil survey pendahuluan terhadap 10 dokumen rekam medis dengan diagnosis fracture humerus di RSUD dr. Moewardi tahun 2013-2015 menunjukan bahwa 30% lengkap dan 70% tidak lengkap yaitu 40% tidak terdapat keterangan open / closed fracture dan 30% tidak terdapat lembar anamnesa” Pendapat dariNinawati (2015).Menurut Bambang (2015) “hasil penelitian menunjukan bahwa dokumen lengkap terdapat 54 DRM (85,72%) dan dokumen tidak lengkap 17 DRM (23,94%), kelengkapan tertinggi pada keterangan multiple fracture yaitu 70 DRM (98,59%) dan terendah pada keterangan jenis fracture yaitu 61
DRM (85,92%). Sedangkan untuk keakuratan, kode akurat sebanyak 24 DRM (33,80%) dan kode tidak akurat 47 DRM (66,20%)”.
            Menurut frenti (2012) “koding&indeksing adalah kekurangan tenaga, tulisan yang tdak jelas, singkatan yang tidak baku dan data yang tidak akurat. Ia mengatakan lama waktu yang dibutuhkan untuk menganalisis kelengkapan dokumen dibutuhkan waktu yang cukup lama seharusnya berapa menit menganalisis berapa dokumen tapi dikarenakan masih ada dokumen yang tidak lengkap sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam menganalisis dokumen rekam medis dan tidak ada standar yang ditetapkan RS”. Eti (2007) mengatakan”Bertanggung jawab terhadap kelancaran pengisian rekam
medis (status pasien) oleh dokter, mengadakan evaluasi rutin mingguan, bulanan dan tahunan agar dokumen rekam medis tidak salah pengkodingan dan akurat”. “Dalam penelitian menerangkan bahwa ketersediaan formulir yang belum baik karena terdapat penggunaan formulir yang tidak seharusnya. Hal ini mempengaruhi pengukuran ketidaklengkapan rekam medis rawat inap pada petugas pendaftaran, perawat ruangan dan dokter pengisi rekam medis. Rekam medis disebut lengkap apabila rekam medis tersebut telah berisi seluruh informasi tentang pasien sesuai dengan formulir yang disediakan, isi harus lengkap, benar dan legal, termasuk resume medis dan resume keperawatan dan seluruh hasil pemeriksaan penunjang serta telah diparaf oleh dokter yang bertanggung jawab” pendapat Gini (2013).
Daftar Rujukan

SitiNurulKhasanah. (2011). ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PPOK EKSASERBASI AKUT BERDASARKAN ICD 10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP  DI RSUD SRAGEN TRIWULAN II TAHUN 2011 . (https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/view/23/0). 10 September 2018.
IzhaSukmaRamadhani. (2008). FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH  Dr. MOEWARDI SURAKARTA . ( https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33566250/37-132-1-PB.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1536942491&Signature=j61Pl8Ok9c0T6wyPWRKrA64u6u4%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3D82_FAKTOR_PENYEBAB_KETIDAKLENGKAPAN_DOKU.pdf) . 10 September 2018.
SuciRahmawati. (2011). TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 . (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI+REKAM+MEDIS+UNTUK+KEBUTUHAN+PENDIDIKAN+DI+RUMAH+SAKIT+UMUM+DAERAH+DR.+MOEWARDI+SURAKARTA+TAHUN+2011++&btnG=). 10 September 2018.
Budi Riyanto. (2012). TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012. (Https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=TINJAUAN+PELAKSANAAN+PENYIMPANAN+DAN+PENGAMBILAN+DOKUMEN+REKAM+MEDIS+DI+BAGIAN+FILING+RSUD+KABUPATEN+KARANGANYAR+TAHUN+2012+&btnG= ). 10 September 2018.
YennyAstuti Dian Rahayu. (2015). KELENGKAPAN INFORMASI PENUNJANG DALAM PENENTUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS FRACTURE HUMERUS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI. ( https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=KELENGKAPAN+INFORMASI+PENUNJANG+DALAM+PENENTUAN+KEAKURATAN+KODE+DIAGNOSIS+FRACTURE+HUMERUS+PASIEN+RAWAT+INAP+DI+RSUD+Dr.+MOEWARDI+&btnG=). 10 September 2018.
Ninawati. (2015). KELENGKAPAN INFORMASI PENUNJANG DALAM PENENTUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS FRACTURE HUMERUS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=KELENGKAPAN+INFORMASI+PENUNJANG+DALAM+PENENTUAN+KEAKURATAN+KODE+DIAGNOSIS+FRACTURE+HUMERUS+PASIEN+RAWAT+INAP+DI+RSUD+Dr.+MOEWARDI+&btnG=). 10 September 2018.
Bambang Widjokongko.(2015). PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2015. ( https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=PREDIKSI+KEBUTUHAN+RAK+PENYIMPANAN+DOKUMEN+REKAM+MEDIS+AKTIF+DI+RUMAH+SAKIT+UMUM+JATI+HUSADA+KARANGANYAR+TAHUN+2017+&btnG). 10 September 2018.
FrentiGiyana. (2012). ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG. ( https://www.neliti.com/publications/18739/analisis-sistem-pengelolaan-rekam-medis-rawat-inap-rumah-sakit-umum-daerah-kota). 10 September 2018.
EtiMurdani (2007). PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK MENDUKUNG EVALUASI PELAYANAN DI RSU BINA KASIH AMBARAWA. ( https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=PENGEMBANGAN+SISTEM+INFORMASI+REKAM+MEDIS+RAWAT+JALAN+UNTUK+MENDUKUNG+EVALUASI+PELAYANAN+DI+RSU+BINA+KASIH+AMBARAWA+++++&btnG=). 10 September 2018.
Gini Wuryandari.( 2013). PeningkatanKelengkapanRekamMedis .( http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-akk941684c4e72full.pdf). 10 September 2018.

CARA MENULIS ARTIKEL ANTI PLAGIASI DENGAN BAIK DAN BENAR

CARA MENULIS ARTIKEL ANTI PLAGIASI DENGAN BAIK DAN BENAR Anjas Rama Rakasiwi D-III PMIK Kelas 1B, Politeknik Kesehatan Kemenkes M...